Neolitikum, atau Zaman Batu Baru, merupakan periode penting dalam sejarah manusia yang menandai transisi dari gaya hidup berburu dan meramu ke pertanian dan pemukiman menetap. Periode ini tidak hanya merevolusi cara manusia berinteraksi dengan lingkungannya tetapi juga menjadi fondasi bagi perkembangan peradaban modern.
Sebelum memasuki era Neolitikum, bumi telah melalui berbagai periode geologi dan zaman prasejarah, seperti Arkaikum, Paleozoikum, dan Mesozoikum, yang masing-masing memiliki karakteristik unik dalam perkembangan kehidupan di bumi. Namun, Neolitikum menonjol sebagai era di mana manusia mulai mengembangkan teknologi pertanian, yang pada akhirnya mengarah pada surplus makanan, pertumbuhan populasi, dan pembentukan masyarakat yang kompleks.
Revolusi pertanian pada zaman Neolitikum tidak terjadi dalam isolasi. Periode ini didahului oleh Zaman Logam, termasuk Zaman Tembaga dan Zaman Perunggu, yang memperkenalkan penggunaan logam dalam alat dan senjata. Selain itu, budaya Megalitikum, yang dikenal dengan pembangunan struktur batu besar, juga berkembang sekitar waktu yang sama, menunjukkan kemajuan dalam teknik konstruksi dan organisasi sosial.
Transisi ke Neolitikum juga berkaitan erat dengan perubahan iklim global, khususnya periode Alluvium atau Holosen, yang menciptakan kondisi yang lebih stabil dan mendukung untuk pertanian. Perubahan ini memungkinkan manusia untuk menetap di satu tempat dan mengembangkan komunitas pertanian yang permanen.
Dalam konteks modern, memahami Neolitikum dan revolusi pertaniannya memberikan wawasan tentang asal-usul peradaban manusia dan bagaimana interaksi kita dengan lingkungan telah berubah sepanjang sejarah. Untuk informasi lebih lanjut tentang topik terkait, kunjungi kingbet89 link atau kingbet89 login untuk sumber daya edukatif lainnya.